Sabtu, 26 Mei 2012

LARANGAN BERKHALWAT (BERDUA-DUAN DENGAN YANG BUKAN MUHRIM)



STRESS RESPONSE SYSTEM

Berkhalwat adalah ketika seorang pria menyendiri dengan seorang wanita bukan mahramnya di suatu tempat (sunyi, jauh dari jalan atau keramaian) yang tidak mungkin orang lain untuk bergabung dengan keduanya. Pada saat itulah mereka sebenarnya sedang ditemani setan. Dari Jabir, Rasulullah bersabda:
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai oleh mahramnya karena sesungguhnya yang ketiga adalah setan.

Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir r.a, bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Janganlah kalian masuk menemui wanita yang bukan mahram!" Seorang laki-laki Anshar berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan ipar?" Rasulullah saw. bersabda, "Ipar adalah maut!" (HR Bukhari Muslim).

Diriwayatkan dari Abdullan bin Abbas r.a, Rasulullah saw. bersabda, "Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya." Lalu bangkitlah seorang laki-laki dan berkata, "Wahai Rasulullah, isteriku hendak berangkat menunaikan haji sedangkan aku telah mendaftarkan diri ikut peperangan ini dan ini!" Rasulullah berkata kepadanya, "Batalkanlah dan berhajilah bersama isterimu!" (HR Bukhari Muslim)

Secara realita, berkhalwat menjadikan pria hanya mengenal wanita sebatas ”perempuan” sekaligus menjadikan wanita hanya mengenal pria sebatas ”laki-laki”. Keduanya akan didorong setan untuk melihat lawan jenisnya dari sudut pandang seksual semata.

Oleh karena itu, larangan berkhalwat merupakan tindakan preventif bagi pria maupun wanita dari perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji, yang menyebabkan berbagai kerusakan. Karena khalwat merupakan sarana yang dapat mengarahkan kepada perbuatan zina yang merusak tatanan sosial kemasyarakatan. Fitnah, gosip, prasangka buruk, dan perbuatan destruktif lain akibat perbuatan berkhalwat bisa merusak hubungan baik antarmanusia, termasuk meretakkan keutuhan rumah tangga. 

Rasulullah saw. bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah menghindarkannya dari hal itu." Kemudian Rasulullah saw. berkhutbah di atas mimbar, "Sesudah hari ini, janganlah seorang laki-laki menemui wanita yang sedang ditinggal suaminya kecuali ia bersama seorang laki-laki atau dua orang laki-laki,"(HR Muslim)

Perintah untuk tidak berkhalwat (berdua-duaan) antara seorang pria dan wanita yang bukan mahram selama ini dipatuhi seorang mukmin sebagai ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Tapi, jarang dari kita yang mengetahui alasan ilmiah di balik perintah itu.


"PENEMUAN ILMIAH TENTANG LARANGAN BERKHALWAT BARU-BARU INI"


Kenapa hal tersebut dilarang dan dianggap berbahaya oleh syariat Islam? Bagian tubuh kita yang mana yang ternyata berpengaruh terhadap kondisi khalwat itu?

Baru-baru ini, sebuah penelitian membuktikan bahaya berkhalwat tersebut.

Para peneliti di Universitas Valencia menegaskan bahwa seorang yang berkhalwat dengan wanita menjadi daya tarik yang akan menyebabkan kenaikan sekresi hormon kortisol. Kortisol adalah hormon yang bertanggung jawab terjadinya stres dalam tubuh. Meskipun subjek penelitian mencoba untuk melakukan penelitian atau hanya berpikir tentang wanita yang sendirian denganya hanya dalam sebuah simulasi penelitian. Namun hal tersebut tidak mampu mencegah tubuh dari sekresi hormon tersebut.

"Cukuplah anda duduk selama lima menit dengan seorang wanita. Anda akan memiliki proporsi tinggi dalam peningkatan hormon tersebut," inilah temuan studi ilmiah baru-baru ini yang dimuat pada Daily Telegraph!

Para ilmuwan mengatakan bahwa hormon kortisol sangat penting bagi tubuh dan berguna untuk kinerja tubuh tetapi dengan syarat mampu meningkatkan proporsi yang rendah, namun jika meningkat hormon dalam tubuh dan berulang terus proses tersebut, maka yang demikian dapat menyebabkan penyakit serius seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi dan berakibat pada diabetes dan penyakit lainnya yang mungkin meningkatkan nafsu seksual.

Bentuk yang menyerupai alat proses hormon penelitian tersebut berkata bahwa stres yang tinggi hanya terjadi ketika seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita asing (bukan mahram), dan stres tersebut akan terus meningkat pada saat wanitanya memiliki daya tarik lebih besar! Tentu saja, ketika seorang pria bersama dengan wanita yang merupakan saudaranya sendiri atau saudara dekat atau ibunya sendiri tidak akan terjadi efek dari hormon kortisol. Seperti halnya ketika pria duduk dengan seorang pria aneh, hormon ini tidak naik. Hanya ketika sendirian dengan seorang pria dan seorang wanita yang aneh!

Para peneliti mengatakan bahwa pria ketika ada perempuan asing disisinya, dirinya dapat membayangkan bagaimana membangun hubungan dengannya (jika tidak emosional), dan dalam penelitian lain, para ilmuwan menekankan bahwa situasi ini (untuk melihat wanita dan berpikir tentang mereka) jika diulang, mereka memimpin dari waktu ke waktu untuk penyakit kronis dan masalah psikologis seperti depresi.

Wallahu a'lam bishshawaab

Tidak ada komentar: