Selasa, 29 Mei 2012

BAYANGAN YANG MENGHANTUI (note lama)



Permulaan hidup manusia itu dipenuhi dengan berbagai kesulitan. Semenjak lahir seorang bayi menangis, tidur, mencari keperluan untuk dirinya. Jika bayi itu tidak mendapatkan yang dia perlukan maka diapun menangis dan sampai diapun berteriak. Maknanya itulah do'a seorang bayi.

Kesulitan-kesulitan hidup itu sedikit demi sedikit terpenuhi seiring tumbuh berkembangnya manusia. Begitupun perkembangannya dalam berpikir dan mengingat.

Keberanian seseorang dipengaruhi oleh pendidikan dari lingkungan sekitarnya. Ada beberapa hal yang dapat disebut dengan bayangan, diantaranya bayangan secara nyata, dan itu tampak dilihat oleh mata dan bayangan yang timbul dalam pikiran, seperti khayalan, ilusi, atau mimpi dalam tidur. Sementara bayangan yang menakutkan itulah yang tidak kita sukai.

Misalnya kita takut dengan suatu tempat yang dikabarkan oleh orang-orang bahwasanya tempat itu ada hantunya, maka oleh sebabnya kita menjadi takut kepada tempat itu, padahal kita belumlah membuktikannya. Karena kita percaya maka kita takut kepada tempat itu, dan andaikata kita tidak percaya maka kita tidak takut dan kitapun berani untuk membuktikan apakah yang dikabarkan oleh orang-orang itu benar ataupun tidak. Kabar dari orang lain itu belum tentu semuanya benar, maka kita haruslah percaya kepada diri kita sendiri.

Apa sebenarnya bayangan itu? Secara ilmu Fisika bisa dimaknakan pantulan cahaya yang mewujudkan sesuatu bentuk atau suatu bentuk yang timbul dari cahaya yang dihalangi. Oleh sebabnya kita musti perjelas apa sebenarnya bayangan itu.

Sementara bayang yang dimaknakan sebagai ketakutan akan pengalaman masa lalu dalam hidup kita, itu disebut penyesalan. Masa lalu yang sudah kita lewati menjadi tiada indah untuk kita mengingatnya namun kesempatan kita sudah tiada lagi dan kita tidak dapat kembali memperbaikinya. 

Penyesalan itu dimaknakan sebagai taubat, maknanya kita tidak mau mengulang dan menghindari diri kepada kemungkinan akan berlaku kembali peristiwa yang tidak kita sukai. Itulah pengalaman yang membentuk diri kita menjadi waspada dan hati-hati. Sebagian dari sifat takwa itu adalah berhati-hati, karena takut akan mengulangi kesalahan (dosa) yang pernah terjadi baik itu diperbuat dengan sengaja atau tiada sengaja dahulu.

Oleh sebab itu buatlah hari ini hari yang penting, karena mengingat masa lalu yang menghantui kita atau membuat kita takut adalah modal untuk kita berhati-hati dan waspada. 

Semua itu adalah pekerjaan Allah swt, dan kita ada dalam pekerjaan Allah swt, jadi penyesalan itu adalah suatu bentuk kasih sayang Allah swt kepada hamba-Nya.

Terkadang ada hal yang kita hadapi, dan itu adalah pengalaman baru tetapi kita salah dalam menyelesaikannya, tetapi ketika kita sudah memahami bagaimana itu semua, pengalaman seperti itu tiada berulang lagi kepada kita.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar: