Sabtu, 24 April 2010

AKAN DIPERLIHATKAN

Hidup di dunia penuh rahasia. Manusia di dunia ini hanya tahu sedikit dari pada yang dapat dilihatnya, didengar, dan dirasakan, tetapi sebenarnya masih terlalu banyak yang harus diketahui sehingga menjadi manusia yang beruntung. Dalam sebuah nasihat disebutkan bahwa orang yang hari demi hari tidak bertambah ilmu pengetahuannya maka baginya lebih baik mati dari pada hidup. Sangatlah beruntung bagi mereka yang secara terus menerus menuntut ilmu dan memiliki rasa ingin tahu yang semakin lama semakin besar sehingga tiada waktu untuk berputus asa atas kegagalan dari keinginannya. Bahwasanya setiap yang diperlihatkan oleh Allah swt kepada dirinya baik secara nyata ataupun bisikan dalam hati nuraninya itulah serangkaian ilmu yang harus dicermati. Peringatan dan nasihat yang datang dalam pikiran itulah yang menjadi bekal untuk melangkah ke arah tujuan hidup yang lebih baik.

Pekerjaan atau perbuatan manusia diatas dunia ini semua akan diperlihatkan kembali ketika hari dikumpulkan seluruh umat manusia yaitu di padang mahsyar. Firman Allah swt dalam Al-Quran:
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka pekerjaan mereka , ... (Az Zalzalah:6)

Seluruh pekerjaan manusia akan dipertunjukkan kepada dirinya sendiri dihari setelah dibangkitkan dari tidurnya dalam alam kubur. Sebagian dari mereka akan bahagia karena kebanyakan dari pekerjaan mereka itu merupakan kebaikan dan sebagian mereka yang lain dalam keadaan gelisah dan ketakutan karena melihat banyak pekerjaan mereka itu merupakan pekerjaan yang buruk lalu mereka memohon supaya mereka dikembalikan ke dunia kembali. Masya Allah, mana mungkin lagi mereka kembali, bahkan mereka yang memiliki amalan yang baik juga menginginkan untuk kembali untuk menjalani ujian ulang dan untuk mendapatkan nilai kebaikan yang lebih baik.

Allah maha pemurah dan maha pemberi petunjuk. Kebanyakan kita lalai untuk memperhatikan tentang hal ini. Bukankah Allah swt telah menurunkan Al-Kitab supaya manusia mengetahui akan hal-hal yang akan terjadi dihadapan perjalanan hidup mereka. Kemudian ketika Allah swt tidak lagi memberi kesempatan kepada kita untuk melakukan pekerjaan yang terbaik untuk diri kita sendiri, maka jangan salahkan Allah seandainya kita ditempatkan pada tempat yang buruk dihari akhirat nanti.

Petunjuk-petunjuk Allah swt kepada diri kita dan hadir selalu ke dalam hati kita itu bukan hanya dari Kitab atau sunnah Rasul atau nasihat para ulama, tetapi ada sesuatu yang dirasakan oleh hati sanubari kita akan penilaian apakah sesuatu itu baik atau buruk untuk diri kita. Kita juga harus berhati-hati akan mempercayai hati kita sendiri dan seharusnya kita harus memufakatkan diri kita kepada apa yang disyari'atkan oleh Allah sebagai hukum yang diberlakukan pada agama.

Terkadang kita tidak menyadari ketika kita melakukan kebaikan kemudian dengan sendirinya lingkungan kita membaikkan kita. Itu merupakan suatu pertanda bahwa Allah swt selalu menepati janjinya akan keridhaannya kepada pekerjaan kita. Ada juga sebaliknya ketika kita dengan tidak sengaja melakukan hal yang tidak berkenan maka lingkungan kita berkali-kali memperingatkan kita. Oleh hal-hal yang demikian itulah kita senantiasa harus bersujud kepada Allah swt karena kita selalu dilimpahkan rahmat dan perlindungan.

Allah swt berfirman:
Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud. (Al A'raf: 206)

Begitu juga makhluk yang lain, sebagaimana firman Allah swt:
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (Al-Hajj:18)

Dalam penciptaan alam semesta ini, Allah swt melaksanakan dengan penuh hikmah. Allah mempersiapkan bumi dan langit sebelum manusia diciptakan. Penciptaan itulah untuk menunjukkan bahwa ada sesuatu yang menjadi pelajaran pada akal fikiran manusia.

Allah swt berfirman: Tidak Aku ciptakan jin dan manusia itu hanyalah semata-mata untuk sujud kepada-Ku.

Allah swt memperlihatkan bahwasanya sesuatu yang diciptakan itu tidaklah sia-sia dan penuh dengan pelajaran. Adanya manusia di atas permukaan bumi ini merupakan sebuah panggung sandiwara yang dimainkan oleh banyak sekali pemain. Peranan dari Malaikat, manusia, jin, dan lain sebagainya itu merupakan persaksian yang akan diperlihatkan semuanya pada hari dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar. Manusia yang taat dan ingkar, manusia yang rajin dan malas, manusia yang damai dan berperang, dan sebagainya dan sangatlah banyak cerita-cerita yang dapat diperlihatkan semenjak diciptakan alam semesta sehingga hari akhirat nanti. Terlalu sedikit dan singkat waktu manusia yang mau bersujud kepada Allah swt di dunia ini. Mereka lalai dengan kesibukan dunia, mereka mencari dan memiliki sedangkan itu tidak semuanya akan dibawa mati.

Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak bersama-sama mereka yang sujud itu?" (Al-Hijr:32)

Andaikata Allah swt bertanya kepada manusia : "Hai Iblis, apa sebabnya kamu tidak bersama-sama mereka yang sujud itu?"

Wallahu a'lamu bishshawaab.

Tidak ada komentar: