Jumat, 16 April 2010

PERJANJIAN

Berjanjilah dan kemudian tepatilah. Seperti air sungai yang selalu mengalir dari hulu menuju hilir seakan mereka selalu menepati janjinya akan melakukan semua hukum yang berlaku di alam ini. Seperti matahari yang berjanji akan selalu bersinar sampai tiba saatnya warna cahayanya memerah dan kepadatan matahari itu menjadi renggang dan akhirnya dia padam. Seperti tubuh kita yang berjanji akan terus hidup dengan segenap daya dan upaya yang ada walaupun pada suatu saat tubuh akan melawan pada peristiwa kematian.

Allah swt maha berkehendak dan dapat melakukan apa saja yang Allah kehendaki kepada makhluknya dan tiada siapapun dapat mengatakan bahwa Allah berbuat zalim. Allah maha menepati janji dan segala hukum yang telah diturunkan kepada manusia itu merupakan suatu perjanjian yang Allah swt buat untuk manusia. Apabila manusia tidak menuruti kepada hukum yang diberlakukan oleh Allah itu maka pada saatnya manusia akan menerima kerugian. Tetapi yang paling utama dari Allah swt adalah Allah maha pengasih lagi maha penyayang.

Tiap-tiap manusia telah ditentukan jalan hidup masing-masing. Allah swt telah menjanjikan sesuatu balasan sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan. Anugerah yang terbesar yang didapat oleh manusia ialah keimanan kepada Tuhannya. Karena dengan keimanan yang sebenar-benar iman itulah yang membersihkan jalan dan mengantarkan dia kepada Tuhannya di hari akhirat nanti. Allah swt maha adil dan seandainya seseorang diberikan ujian dan cobaan dengan penderitaan tentunya akan ada harapan kebahagiaan pada akhirnya. Begitu juga sebaliknya seandainya seseorang diberi ujian dan cobaan dengan kesenangan itu merupakan sesuatu yang perlu diwaspadai karena kebahagiaan yang terutama yaitu kebahagiaan di negeri akhirat.
Bagi orang yang berjanji kepada diri sendiri akan setia kepada Allah swt untuk selama-lamanya yaitu shalat, ibadah, hidup dan matinya semata-mata hanyalah untuk Allah swt. Ketika seseorang berjanji hanya kepada Allah swt kami memohon ampun dan hanya kepada Allah jua kami meminta pertolongan.

Adakah seorang anak berjanji selalu menghormati dan menyayangi orang tuanya karena sebelumnya orang tua telah pula berjanji kepada anaknya akan menjaga, merawat, menyayangi dan membesarkannya dari kecil hingga dewasa. Seorang anak manusia oleh Allah swt yang diberikan cahaya keimanan ke dalam hatinya lalu dia berjanji akan terus menjaga keimanannya walau apapun yang terjadi kepada dirinya. Seorang yang mukmin ketika diperintahkan untuk melakukan perintah Allah swt maka diapun berjanji akan melaksanakannya karena takut dan tunduk kepada Tuhannya.

Janji adalah utang, sepatah kata yang terucap untuk menunaikan sesuatu pekerjaan walaupun pekerjaan itu adalah pekerjaan yang sangat ringan. Menepati janji merupakan pengobat bagi kebohongan. Apapun kebohongan yang dilakukan oleh seseorang Allah swt tetap mengetahui, dimanapun kita berada Allah swt selalu mendengar semua kata-kata dalam hati. Apapun yang terjanjikan dalam hati untuk menunaikan segala pekerjaan, Allah jualah yang membantu dalam bimbingan petunjuk. Karena menuruti kata hati kamu akan binasa, menuruti syari'at ilahi kamu akan sentosa.

Wallahu a'alamu bishshawaab.

Tidak ada komentar: