Senin, 16 Mei 2011

AKAL DAN BEBAL



BAB KETIGA
Bab yang ketiga pada menyatakan akal dan bebal.
Ketahui olehmu hai shaleh bermula orang yang berakal itu tiada membimbang ia akankeinginan nafsu karena ia mempusakan lupa dan menghilangkan 'akal. Dan tiada bimbing ia dengan menghimpunkan harta karena bahwasanya harta itu mempusakakan haram dan bertambah-tambah siksa dan tiada bimbang dengan perkataan dunia karena bahwasanya perkataan dunia it mempusakakan dosa dan menambah keras hati.
Maka ketahui olehmu bahwasanya 'akal dan ilmu keduanya baik maka barangsiapa tiada 'akal baginya tiadalah ilmu maka jika dikata orang apa 'akal maka kata olehmu: bermula 'akal itu yang tiada menuntut ia akan dunia melainkan karena Allah 'azza wajalla dan tiada melihat ia didalam dunia serta Allah ta'ala akan yang lainnya da ntiada baginya melainkan papa dan tiada baginya bimbang melainkan dengan zikrullah dan tiada baginya perkataan dalil dan tiada ada baginya kemuliaan melainkan kehinaan dan tiada ada baginya kemuliaan melainkan kedukaan dan tiada ada baginya lezat melainkan dengan zikir.
Maka jika dikata orang apa yang bebal? kata olehmu yang bebal itu perkataannya banyak lagi berpanjangan dan kaya itu kehidupannya dan dunia itu kenyangnya da kemuliaan itu sentiasa dan harta bekalnya dan riya itu pencariannya maka jika dikata orang 'akal itu terlebih baik daripada ilmu tetapi 'akal serta ilmu itu terlebih baik karena bahwasanya ilmu itu fardhu atas segala yang ber'akil baligh, seperti sabda Nabi saw:
من صدق لسانه وطال صمته وسلم الناس من شره فذلك عاقل وان كان لايقرأ كتاب الله تعالى
Barangsiapa benar lidahnya lagi berpanjanganlah diamnya sejahteralah ia daripada kejahatan segala manusia maka yang demikian itu 'akal dan jika ada tiada membaca kitab Allah ta'ala sekalipun.
Bermula 'akal itu yang takut akan Tuhannya dan mengeras-keras ia akan dirinya dan kata orang, bermula yang ber'akal dan 'amal dan adab dinamakan akan dia akil dan apabila mengetahui dan di'amalkannya dengan tiada adab maka tiadalah ilmu yang tiada ber'akal.
Dan kata orang taubat seorang laki-laki dan bimbang ia dengan ibadah akan Allah ta'ala dinamai akan dia itu 'akil. Maka ketahui olehmu akan dia bahwasanya bebal itu kelam dan ilmu itu penglihatan yang menghilangkan kelam dan 'akal itu penglihatanmu yang menyucikan daripada segala ke'aifannya dan 'amal itu ruh menghidupkan hati yang mati.
Dan pada kitab zabur diwahyukan Allah ta'ala kepada nabi Daud 'alaihissalam: ya Daud bahwasanya yang ber'akal itu tiada suci daripada empat ketika sesuatu ketika berbaik ia dalamnya dengan Tuhannya kepada saudaranya pada menceritakan mereka itu akan dia dengan ke'aifannya dan suatu ketika menyucikan didalamnya akan dirrinya dan antara berlezat-lezatnya yang halal.
Dan dikata orang yang ber'akal itu meninggalkan dunia sebelum lagi bahwa dunia itu meninggalkan dia dan berbuat kubur ia dahulu daripada masuk akan dia dan gemarnya akan Allah ta'ala dahulu daripada bertemunya.
Maka ketahui olehmu bahwasanya yang ber'akal itu tiada menuntut dia didalam dunia melainkan kebajikan dan tiada disukai daripada dunia melainkan kebajikan dan tiada melihat ia dalam dunia melainkan yang benar dan tiada duduk serta segala manusia melainkan segala fakir dan tiada berbuat ia didalam dunia melainkan masjid.
Dan bahwasanya yang bebal itu tiada dituntut dalam dunia melainkan harta dan tiada mengambil ia dalam dunia melainkan kemuliaan dan tiada dilihat dalam dunia melainkan yang sia-sia dan tiada duduk ia serta manusia melainkan serta orang kaya dan tiada ia makan akan makanan melainkan seorang dirinya dan tiada diperbuat didalam dunia melainkan mahligai.
Dan kata orrang tiga perkara didapat daripada keadaannya itu maka yaitu yang ber'akal itu sedikit berkata-kata lagi sedikit makan dan lagi sedikit sehat serta berdiri sembahyang malam.
Maka ketahui olehmu bahwasanya fana itu dengan diam tiada dengan perkataan karena bahwasanya perkataan itu kepala segala lupa dan dengan sedikit makan ringan kepada ibadah dan dengan kenyang yang halal itu kepala riya. Maka ketahui olehmu tiada kebajikan itu melainkan dengan ma'rifat dan ilmu dan tiada kebajikan ilmu dan ma'rifat itu melainkan dengan membayar hak Allah ta'ala dan tiada kebajikan memberi hak Allah ta'ala melainkan dengan tetap hati dan tiada kebajikan tetap hatinya itu melainkan dengan menahan sekalian anggota dan tiada kebajikan pada menegahkan pada anggota itu melainkan dengan menyucikan dirinya dan tiada kebajikan menyucikan dirinya itu melainkan dengan menjaga dirinya serta Allah ta'ala. Maka pahamkan olehmu dan ambil olehmu.
Dan ketahui olehmu bahwasanya 'akal itu taulan ilmu dan ilmu itu taulan ibadah dan ibadah itu taulan syurga. Maka barangsiapa ada baginya segala perkara ini maka yaitu isi syurga. Dan jika dikata orang apa yang ber'akal pada hakikatnya maka engkau kata, bermula orang yang ber'akal itu pada hakikatnya yang sabar atas bala karena bahwasanya bala itu pilihan segala yang ber'akal, faidah segala yang menuntut dan menegahkan segala orang yang shaleh-shaleh. Seperti kata orang yang membaikkan segala kelakuan mukmin itu bala apabila bala binasalah mereka.
Dan berkata setengah ahli syari'at, bala itu atas tiga perkara, satu bala-at'-dzib namanya dan kedua balak-takdib namanya, dan ketiga balak-taqriib namanya. Dan balak-ta'dzib itu bagi segala orang yang ma'shiat dan balak-takdiib itu bagi segala orang yang berbuat bakti dan balak-taqriib itu bagi segala orang yang dikasihi Allah ta'ala.
Kata setengah mereka itu tiap-tiap bala yang menghampirkan akan dikau Allah ta'ala itu maka yaitu nikmat dan tiap-tiap nikmat yang menjauhkan dikau daripada Allah ta'ala maka yaitulah bala seperti sabda Nabi saw:
ان الله تعالى تعاهد لعبده المؤمن البلاء كما يتعاهد احدكم ولده بالخبز
Yakni bahwasanya Allah ta'ala menunjukkan seorang hambanya yang mukmin itu daripada bala seperti menjaga ibu bapak akan anaknya dengan umpama roti mentah.
Maka jika dikata orang mana orang yang ber'akal pada syara', maka dikata orang bermula orang yang ber'akal pada syara' itu yang mengerjakan suruhan Allah ta'ala dan menjauhkan akan tegah-Nya seperti sabda Nabi saw:
من امر بالمعروف ونهى عن المنكر فهو خليفته فى الارض وخليفته فى الارض وخليفة كتابه وخليفة رسله
Yakni barangsiapa menyuruh berbuat baik dan menegahkan daripada berbuat jahat maka yaitulah Khalifah Allah ta'ala didalam bumi dan Khalifah kitab-Nya dan Khalifah Rasul-Nya.
Ketahui olehmu bahwasanya yang ber'akal itu tiada menyuruh ia melainkan dengan berbuat baik dan tiada dilarang melainkan daripada berbuat jahat karena bahwasanya mengerjakan suruh itu wajib atas segala yang 'akil baligh, barangsiapa tiada ada ia mengerjakan akan yang disuruh dan tiada dijauhinya daripada yang dilarang-Nya itu maka yaitu haram daripada dunia dan dibinasakan oleh Allah didalam akhirat, artinya haram daripada syurga.

Tidak ada komentar: