Senin, 16 Mei 2011

PAPA DAN DUNIA



BAB KEEMPAT
Bermula yang keempat pada menyatakan papa dan dunia.
Ketahui olehmu bahwasanya fakir itu sesuatu kemegahan daripada kemegahan dan tiada dianugerahi Allah ta'ala fakir itu melainkan segala nabi-nabi atau seorang hamba-Nya daripada yang dikasihani-Nya. Dan karena inilah sabda nabi saw:
الفقر فخريى وبه افتخر على جميع الانبياء
Yakni fakir itu megahku dan dengan dia aku mengambil megah atas segala nabi-nabi.
Maka ketahui olehmu fakir itu terlebih baik daripada dunia karena bahwasanya dunia itu mempusakakan takabbur dan takabbur itu kafir, seperti firman Allah ta'ala:
ابى واستكبر وكان من الكافرين
Bermula enggan dan takabbur itu daripada segala syaithan tiada ia merendahkan dirinya tatkala suruh sujud akan nabiullah Adam maka jadilah sekalian kaum itu kafir dan takabbur itu adalah ia daripada segala kafir dan karena inilah bahwasanya takabbur itu mempusakakan kafir.
Kemudian maka ketahui olehmu bahwasanya fakir itu pakaian nabi-nabi dan perhiasan segala auliyak karena bahwasanya pikir itu mempusakakan takut dan takut itu mempusakakan kemuliaan seperti sabda nabi saw:
يقول لعباده الفقراء يوم القيامة ياعبادى انتم بمنزلة الانبياء ولكم عندى فضيلة ولكم عندفى الخلق شفاعة يا عبادى اسألونى ما شئتم حتى اعطيكم فانى راض عنكم وان ايس لكم اليوم عندى عذاب
Yakni bermula akhirat itu kampung baginya yang tiada baginya kampung didalam dunia dan harta bagi yang tiada baginya harta didalam dunia diturunkan Allah ta'ala daripada langit pada tiap-tiap hari seratus lima puluh laknat maka yang lima puluh atas segala syaithan dan yang lima puluh itu atas segala kafir dan yang lima puluh itu atas yang menuntut dunia.
Maka yang menuntut dunia itu dilaknat maka ketahui olehmu dan takut olehmu daripadanya seperti sabda nabi saw:
الدنيا ملعونة وملعون ما فيها الا ماكان لله منها
Yakni bermula dunia itu dikutuk Allah ta'ala dan dikutuk barang yang didalamnya melainkan barang karena Allah daripadanya.
Maka ketahui olehmu tiada dukacita bagi segala fakir dan tiada sentausa bagi orang kaya dan tiada kemuliaan bagi orang jahil dan tiada baik orang yang ber'akal dan tiada lepas bagi orang yang ma'shiat. Seperti sabda Nabi saw:
الفقر راحة والغنى عقوبة والعقل هداية من الله والجهل ضلاله والموت غنيمة والمعصية مصيبة
Bermula fakir itu sentausa dan orang yang kaya itu siksa dan yang ber'akal itu beroleh petunjuk daripada Allah ta'ala dan bebal itu sesat dan mati itu taulan dan durhaka itu bahagian.
Dan berkata orang daripada Umar bin Khattab r.a seperti bersabda saw:
لاتد خلوا بيوت الاغنياء قانها مسخطة الرب جل وعز
Yakni jangan engkau masuk akan rumah orang yang kaya bahwasanya ia dimurkai Tuhan 'azza wajalla.
Maka ketahui olehmu tiada terlebih jahat baginya daripada orang yang kaya dan sesat seperti jahil dan tiada terlebih baik pusaka itu seperti ilmu dan tiada yang terlebih baik 'amal seperti sembahyang dan tiada terlebih rahmat seperti bersendirian dan tiada yang terlebih baik bekal seperti takut dan tiada yang terlebih jahat hati seperti lalai dan tiada yang terlebih baik taulan seperti 'akal dan tiada yang terlebih kejahatan seperti kenyang dan tiada yang terlebih hikmah seperti lapar dan tiada yang terlebih lezat seperti ma'rifat dan tiada yang terlebih nikmat seperti tawakkal.
Maka ketahui olehmu bahwasanya fakir itu perhiasan segala 'arif dan faliat segala yang menuntut dan kehidupan segala 'abid dan bekal segala yang ber'amal da sentausa segala kekasih dan mematikan segala yang jahil dan kehinaan segala yang lain maka disana beroleh kemenangan bagi barangsiapa yang mengetahui akan yang sebenar-benarnya seperti adalah yang sebenar-benarnya syaratnya.
Dan kata Isa ibnu Maryam as:
الفقر مشقة فى الدنيا وراحة فى الاخرة
Yakni fakir itu kesukaran didalam dunia dan sentausa didalam akhirat maka ketahui olehmu bahwasanya sentausa tiada hasil melainkan dengan kesukaran maka barangsiapa tiada kesukaran baginya didalam dunia niscaya tiadalah sentausa baginya didalam akhirat.
Bermula fakir itu kirahat pada segala jahil dan manis pada segala 'arif maka barangsiapa tiada ia dengan fakir maka yaitu jahil maka ketahui olehmu bahwasanya fakir itu benar dengan tiada munafik dan barangsiapa memakai dengan nifak itu maka yaitu disekutukan Allah akan dia dalam dunia dan didalam akhirat dan barangsiapa memakai dengan shidiq itu maka yaitulah terlebih mulia dalam dunia dan dalam akhirat dan tiada yang terlebih mulia pada Allah ta'ala melainkan hambanya yang takut seperti firman Allah ta'ala:
ان اكرمكم عند الله اتقاكم
Yakni bahwasanya yang terlebih karim pada Allah ta'ala itu yang takut daripada kamu.
Maka ketahui olehmu bahwasanya takwa itu tiada hasil melainkan dengan tiga perkara, dan yaitu ilmu dan 'amal dan fakir.
Dan dikata orang segala ahli Riyadhah pohon segala ibadah itu takwa karena bahwasanya yang dikehendaki dariapda takwa itu yang memutuskan barang yang lain-lain daripada Allah ta'ala dan menjauhkan daripada berbuat ma'shiat akan Allah ta'ala dan loba atas berbuat ta'at akan Allah ta'ala dan mencela akan dirinya dan membesarkan bagi suruhan Allah ta'ala dan penyayang akan makhluk Allah ta'ala dan kasih karena Allah ta'ala dan benci karena Allah ta'ala dan memberi karena Allah ta'ala dan berkata karena Allah ta'ala dan diam karena Allah ta'ala dan berjalan karena Allah ta'ala dan mengerjakan yang disuruh karena Allah ta'ala dan menjauhkan yang dilarangkan itu dengan karena Allah ta'ala itulah sebenar-benar takwa maka yang lain-lain daripada demikian itu maka yaitu jahil sesat yang amat sangat terlebih daripada binatang.
Maka jika dikata orang yang ber'akal yang fakir itu terlebih baik atau 'amal yang kaya terlebih baik maka kata olehmu bermula orang yagn ber'akal yang fakir itu terlebih baik karena bahwasanya orang yang kaya itu jauh daripada Allah ta'ala.
Maka jika dikata orang yang 'alim, yang fakir itu terlebih baik atau orang berakal yang fakir itu yang terlebih baik dikata 'alim yang fakir itu terlebih baik karena bahwasanya tiada memberi faidah melainkan serta ilmu.
Maka jika dikata orang fakir yang 'abid terlebih baik atau orang kaya yang pemurah itu terlebih baik. Kata fakir yang 'abid itu terlebih baik karena bahwasanya pemurah itu mempusakakan pahala dan fakir itu mempusakakan dawit.
Ketahui olehmu bahwasanya fakir itu suatu yang mulia terlebih baik tiada mitsalnya didalam akhirat maka tiada dianugerahi Allah ta'ala akan dia melainkan segala nabi atau orang hambany yang dikasihi maka dikata orang apa beda antara fakir dan orang kaya, dikata seperti beda orang merdeka dan hamba orang.
Maka dikata orang apa rehat pada fakir dan apa rehat pada orang kaya, dikata seperti sentausa yang duduk dalam naungan dan yang duduk pada panas.
Maka jika dikata orang apa lezat pada fakir dan orang kaya, dikata seperti kemuliaan bagi raja-raja dengan rakyat.
Maka ketahui olehmu bahwasanya fakir itu suatu perbendaharaan daripada segala perbendaharaan Allah ta'ala tiada yang mengetahui akan dia seorang jugapun melainkan yang 'alimu billahi 'azza wajalla seperti riwayat daripada Abdullah ibnu Abbas r.a. bahwasanya ia berkata tiga orang laki-laki datang mereka itu kepada Nabi saw maka berkata seorang daripada mereka itu apa fakir itu ya Rasulullah? maka sabda Nabi saw:
قال خزانه من خزائنه
Yakni suatu perbendaharaan daripada bendahara Allah ta'ala, dan berkata yang kedua apa itu fakir ya Rasulullah? maka sabdanya:
كرامة من كرامة الله
Yakni suatu kemuliaan daripada kemuliaan Allah ta'ala. Dan berkata yang ketiga apa fakir itu ya Rasulullah? maka sabdanya:
قال شيئ لا يعطيه الا الا نبياء اوعبدا من عباده الصالحين
Yakni satu syaik yang tiada dianugerahi Allah akan dia melainkan segala anbiya atau akan seorang hamba daripada segala hamba-Nya yang shaleh dari karena itulah fakir itu petunjuk daripada Allah ta'ala maka barangsiapa ridha daripadanya masuk syurga dan barangsiapa tiada ridha daripadanya maka yaitu haram daripada segala kebajikan.
Maka jika dikata apa faidah daripada kasih dengan segala fakir dan orang kaya dikata seperti faidah berkasih-kasih dengan orang berbuat buat bau-bauan dan pandai besi seperti bersabda nabi saw umpama duduk dengan yang shaleh seperti duduk dengan orang yang berbuat bau-bauan jika tiada dirinya pakai suatu daripada segala bau-bauannya itu akan dikau niscaya datanglah akan dikau daripada baunya dan umpama orang duduk serta orang yang jahat itu seperti umpama yang duduk hampir dengan api pandai besi jikalau tiada metunukan sekalipun niscaya datanglah akan dikau daripada sarawahnya atau tertunu kainmu daripada bara apinya itu sesungguhnya datang dalam hadits dan sabda Nabi saw:
من جالس ثمانية اصناف زاده الله ثمانية اشياء الاول
Yakni barangsiapa duduk serta delapan perkara ditambah Allah ta'ala akan dia delapan perkara: pertama, barangsiapa duduk serta segala raja-raja ditambah Allah ta'ala akan dia takabbur dan kebinasaan hati, dan kedua; barangsiapa duduk serta orang kaya ditambah Allah akan dia loba pada menghimpun harta dan menuntut akan dia, ketiga; barangsiapa duduk serta fakir ditambah Allah ta'ala akan dia sabar dan ridha dengan barang yang dibahagikan Allah, dan keempat; barangsiapa duduk serta kanak-kanak ditambah Allah ta'ala akan dia permainannya dan loba, dan kelima; barangsiapa duduk serta ulama ditambah Allah ta'ala akan dia ilmu, dan keenam; barangsiapa duduk serta perempuan ditambah Allah ta'ala kesusuhan, dan ketujuh; barangsiapa duduk serta fasik ditambah Allah ta'ala akan dia ma'shiat dan dosa berlindung aku kepada Allah ta'ala duduk demikian itu, dan kedelapan; barangsiapa duduk serta orang yang shaleh ditambah Allah ta'ala akan dia gemar berbuat ta'at dan suci dan jauhi olehmu daripada duduk serta orang kaya karena bahwasanya dalamnya enam perkara dan tiga perkara dalam dunia dan tiga perkara didalam akhirat, maka adapun yang tiga perkara didalam dunia itu berpanjangan dukacita dunia dan kekurangan ibadah dan bertambah-tambah ma'shiat, dan adapun yang tiga perkara didalam akhirat itu panjang kira-kira dan sagnat siksa dan kekurangan martabat maka takut olehmu daripadanya.
Maka ketahui olehmu hai shaleh bahwasanya fakir itu terlebih baik daripada kaya karena segala kebajikan itu dalamnya enam perkara: tiga perkara dalam dunia dan tiga perkara dalam akhirat. Adapun yang tiga perkara didalam dunia itu berpanjangan sentausa dan bertambah-tambah ibadat dan kekurangan berseteru dengan segala manusia. Adapun yang tiga perkara didalam akhirat itu ringan kira-kira dan menegah akan siksa dan mempusakakan pahala maka pahamkan olehmu baik-baik.
Dan ketahui bahwasanya pohon segala ibadah itu fakir karena bahwasanya ibadah itu tiada hasil melainkan dengan hadir hatinya bahwasanya hadir hati tiada dapat melainkan dengan tawakkal yang memutuskan segala pergantungan maka pahamkan olehmu baik-baik.

Tidak ada komentar: