Sabtu, 07 Mei 2011

HAK PEREMPUAN ATAS SUAMINYA DAN ORANG YANG MEMUTUSKAN SILATURRAHMI

الباب العاشر فى بيان حق المرأة على زوجها وقا طع صلة الارحام

Bermula bab yang kesepuluh pada menyatakan hak perempuan atas suaminya dan orang memutuskan berkasih-kasihan dengan segala keluarganya.

Telah bersabda Rasulullah saw bermula wajib atas laki-laki mengajarkan segala ahlinya akan tertib mengambil air sembahyang dan tubuh tayamum dan mandi janabah dan mandi haid dan mandi nifas dan mandi istihadhah dan i'tiqad ahlussunnah wal jama'ah dan meninggalkan mengupat-upat dan mengadu-adu dan menegahkan jangan berdusta dan menjauhkan daripada segala dosa jika tiada suaminya mengetahui hendaklah ia belajar kemudian maka diajarkan kepada isterinya. dan tiada diharuskan atas suaminya menegahkan ia daripada belajar ilmu ini.

قال النبى صلى الله عليه وسلم : طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة

Telah bersabda nabi saw bermula menuntut ilmu itu fardhu atas tiap-tiap Islam laki-laki dan Islam perempuan.

Dan demikian lagi wajib atas laki-laki memberi belanja atas isterinya segala yang memiliki dia daripada makanan dan pakaian maka adalah sekaliannya itu daripada yang halal.

Dan telah bersabda nabi saw tiada mengenai laki-laki oleh Tuhannya akan dosa besar melainkan daripada pihak ahlinya dan anaknya dan yang memilikinya padahal berkata mereka itu ya Tuhanku ambil olehmu akan hak kamu laki-laki ini maka bahwasanya ia tiada mengajari akan kami jalan agama. Dan adalah ia memberi makan akan kami dengan yang haram padahal kami tiada mengetahui maka disuruh malaikat dengan memalu mereka itu dengan sebab mengusahakan yang haram hingga hancur daging kemudian maka dibawa kedalam neraka.

Dan cerita orang bahwasanya silaturrahmi itu tergantung pada 'arasy maka berkata ia ya Tuhanku engkaulah rahim dan engkaulah rahman maka firman Allah ta'ala : Dan barangsiapa menyampaikan hajat saudaranya yang Islam niscaya aku sampaikan sekalian hajatnya.

Dan dihikayatkan orang daripada orang-orang shaleh bahwasanya adalah baik bersahabat dengan seorang laki-laki daripada negeri 'ajam. Dan adalah ia duduk didalam mekkah yang mulia dan adalah kelakuannya orang itu mengerjakan thawaf kepada baitullah tiap-tiap malam. Dan dalam membaca qur'an ia pada siang hari maka aku berkirim emas kepadanya bermula harta berkirim itu menaruh amanat kepadanya dan berjalan aku kenegeri yaman maka tatkala kembali aku kepadanya aku dapati akan dia sudah mati maka aku tanya kepada anaknya akan hal emas yang aku taruh padanya maka berkata anaknya tiada kami ketahui akan dia. Maka aku pun terlalu masyqhul akan emas itu maka pergi aku kepada mali ibnu dinar serta aku khabarkan yang demikian kepadanya. Maka berkata Malik bin Dinar itu kepadaku apabila engkau berkehendak bertemu dengan dia apabila sampai nisab malam yang kemudia pada mala jum'at maka duduklah engkau kepada antara arkanimin dan maqam Ibrahim dan engkau seru namanya itu maka jika ada orang itu shaleh yang maqbul kepada Allah ta'ala maka bahwasanya ruhnya itu berkata-kata dengan kami dari karena arwah segala mukmin yang shaleh-shaleh itu berhimpun disana. Maka dikerjakanlah seperti kata Syeikh itu maka tiada jua seorang menyahut serunya itu maka tatkala subuh pergi aku kepada malik bin dinar. Dan aku khabarkan kepadanya demikian itu maka berkata Syaikh:

انالله وانا اليه راجعون

Bermula adalah laki-laki itu daripada ahli neraka maka apabila engkau hendak bertemu dengan dia pergilah engkau kepada negeri yaman maka bahwasanya adalah disana bernama Burhut. Dan yaitulah pintu neraka jahannam dan segala arwah yang kena siksa adalah disana. Dan berserulah engkau kepada nishap yang akhir maka bahwasanya ruhnya berkata-kata dengan dikau maka berjalanlah aku kepada Burhut itu maka dicobanya akan seru aku itu dan kami lihat akan dia adalah kena siksa lagi dipukul oleh malaikat maka berkata aku kepadanya dimana sekarang emas yang kamu taruh kepada tuan hamba dahulu ? dan berkata adalah emas itu aku tanam pada rumahku demikian tempatnya maka berkata aku kepadanya, Hai saudaraku dengan apa dosa yang mengenai siksa tuan hamba itu karena pekerjaan tuan itu tiada patut lagi kena siksa. Maka berkata ia hai saudaraku adalah kami ini meninggalkan saudara perempuan maka selama aku duduk dalam negeri mekkah ini tiada kami bertemu dengan dia dan tiadalah kami memberi khabar kepadanya dan tiada kami ziarah lagi kepadanya maka demikianlah sebab siksa Allah ta'ala akan kami pada burhut ini maka berkata roh itu demi Allah demi Allah hai saudara sampaikan olehmu salam hamba kepada saudara hamba yang perempuan itu minta halalkan segala dosanya kami kepadanya. Maka kembalilah laki-laki ke mekkah mengambil emas yang ditaruh oleh mayat itu seperti yang dikhabarkan itu. Maka didapatinya itu dengan tiada berkurang maka diambilnya itu lalu berjalanlah ia kepada negerinya yang disifatkan itu maka aku tanyai akan dia dan bertemulah aku dengan saudaranya perempuan itu maka kau khabarkan kepadanya segala kelakuan khabar saudaranya daripada permulaannya hingga kesudahannya menyampaikan salam ruh saudaranya itu maka tatkala mendengar perempuan akan hal ia kena siksa itu maka menangislah ia dengan tangis yang amat sangat dan lagi terlalu miskin maka kau beri setengah emas aku kepadanya serta aku minta keridhaan kesalahan saudaranya itu maka dimaafkan oleh saudaranya perempuan itu dosanya saudaranya yang laki-laki itu serta ia minta ampun kepada Allah ta'ala baginya maka kembalilah aku kemekkah maka tidur aku dan aku lihat dalam tidur ku itu adalah orang yang kena siksa itu duduk ia pada tempat yang tterlalu baik dan datang ia kepada aku serta diangkatnya tubuhku dan minta do'a ia kepadaku dengan kebajikan maka kau ceritakan hal saudaranya maka berkata laki-laki itu karena saudarakulah aku disiksa oleh Allah ta'ala akan daku.

Tidak ada komentar: